- Upaya Pengendalian Inflasi Pemdes Membagikan Bibit Cabai dan Sayur - Sayuran Kepada Masyarakat
- Rapat Koordinasi Awal Tahun 2023
- Pemdes Wewangriu Melakukan Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana
- Bupati Lutim Lakukan Launching DESA BERSINAR (BEBAS NARKOBA) Di Desa Wewangriu
- Musyawarah Desa Dalam Rangka Review RPJM Desa Periode 2018-2023
- Pelatihan Penyelenggaraan/Pengurusan Jenazah
- SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN STUNTING SERTA REMBUG STUNTING
- Penyaluran BLT Tahap 4 s/d 6 ( Periode Bulan April s/d Juni 2022 )
- Penyaluran BLT Tahap 1 s/d 3 (Periode Januari s/d Maret 2022)
- Musyawarah Penetapan APBDes TA 2022 dan Penetapan Calon KPM BLT-DD Tahun 2022
Sejarah
Desa Wewangriu merupakan salah satu desa dari Empat Belas (14) desa dan Satu (1) Kelurahan yang ada di Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Desa Wewangriu terdiri atas Empat (4) dusun yakni Dusun Kore-Korea, Paorebbae, Salabu dan Patande. Desa Wewangriu adalah Desa yang sebahagian besar masyarakatnya bergerak dalam bidang pertanian dan perikanan dan Desa Wewangriu merupakan wilayah pengembangan wilayah kota dan perikanan.
Berikut gambaran tentang sejarah perkembangan desa ini.
Tahun 1940-1960
Malili terdiri atas dua kampung Malili dan kampung Kore-korea. Kampung Malili dikepalai oleh Abd Rahman Daeng Manaba sedangkan kampung Kore-korea oleh Kasida. Sejak zaman pemerintahan Belanda sampai pasca kemerdekaan, Malili menjadi daerah transit berbagai komoditas perdagangan seperti dammar, kayu, dan rotan. Komoditas ini berasal dari Nuha, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah. Komoditas ini ditansitkan dan diprdagangkan di Malili sebelum dibawah ke Palopo dan Makassar.
Tahun 1959
Gerombolan DI/TII dan permesta membumi hanguskan Malili. Rumah-rumah, kantor dan bangunan peninggalan Belanda di bakar. Hanya Mesjid Raya Malili saja yang tersisa. Sebagian penduduk mengungsi ke Palopo dan sebagian lagi mengungsi ke hutan dan gunung-gunung. Selama dua tahun Malili dikuasai gerombolan dan mirip daerah tak berpenghuni.
Tahun 1961
Ketertiban dan keamanan dapat dipulihkan. TNI berhasil menguasai Malili dan pemberontak telah meninggalkan Malili. Warga yang menungsi di Palopo dan hutan-hutan kembali ke Malili. Pembangunan perlahan-lahan mulai dilakukan.
Tahun 1967
Sesuai dengan aturan Pemerintah Pusat yang menghendaki adanya keseragaman administrasi pemerintahan, kampung Malili akhirnya diubah menjadi Desa Malili. Saat itu Desa Malili terdiri atas beberapa dusun diantaranya Kore-korea, Patande, Wewangriu, Malili, Balambano dan Langaru. Kepala Desa yang pertama adalah Mansyur Kasim.
Tahun 1968
Kepala Desa Malili Mansyur Kasim mundur dari jabatan dan digantikan oleh pegawai camat Malili bernama Usman.
Tahun 1969
Usman meninggal dunia
Tahun 1970-1974
Setelah Usman meninggal, pegawai camat Malili bernama M. Amin Said ditunjuk sebagai Kepala Desa Malili M. Amin Said menjabat selama lima tahun.
Tahun 1974-1977
M. Amin Said berhenti dan dan digantikan oleh Habir menjabat Kepala Desa selama tiga tahun
Tahun 1970-1980
Perusahaan Inco Tbk Bethel datang membangun dua basecamp (Bungker dan Camp) di Malili sebagai tempat tinggal karyawan selain basecamp, perusahaan ini juga membangun sarana dan jalan-jalan desa. Selama tahun tersebut Desa Malili diramaikan oleh banyaknya pendatang dari luar.
Tahun 1977-1994
Habir berhenti sebagai Kepala desa dan digantikan oleh Jamali
Tahun 1998-1990
Dusun Kore-korea dijadikan desa perisapan yang namanya Desa Wewangriu yang pada saat itu dibagi menjadi 3 dusun yaitu dusun Kore-korea, Dusun persiapan Wewangriu adalah Andi Hasim.
Tahun 1990
Desa Malili dimekarkan Dusun Wewangriu menjadi Desa Wewangriu, Dusun Lamgaru menjadi Desa Baruga sedangkan Dusun Kore-korea dan Patande bergabung menjadi desa Wewangriu.
Tahun 1990-1998
Muh Asaad terpilih jadi Kepala Desa Wewangriu menjadikan Andi Hasim sekaligus Desa Wewangriu resmi menjadi desa defenitif.
Tahun 1998-2000
Jabatan Kepala Desa Wewangriu M. Asaad berakhir dan jabatan Kepala Desa sementara di jabat oleh Laode dan saat itu dusun Kore-korea dibagi menjadi 2 yaitu dusun Paorebbae dan dusun Kore-korea sendiri, sehingga desa Wewangriu terdiri atas 4 Dusun.
Tahun 2000-2008
Muh Asaad terpilih lagi yang kedua kalinya sebagai kepala Desa Wewangriu sampai 2008
Tahun 2003
Kabupaten Luwu Timur terbentuk dengan ibu kota Kecamatan Malili. Desa Malili yang menjadi pusat Kecamatan bahkan Kabupaten ikut berubah. Pembangunan dan Pembenahan dilakukan. Jalan desa diperlebar, drainase, lampu-lampu jalan, tanggul sungai dan sebagai infrastruktur lainnya dibangun.
Tahun 2008-2009
Muh Asaad berakhir masa jabatannya digantikan oleh Wahid Kasim. Sebagai Kepala Desa sementara Wewangriu sampai waktu yang belum ditentukan.
Tahun 2009-2011
Wahid Kasim berakhir masa jabatannya digantikan oleh Lalu Murna sebagai Kepala Desa
Tahun 2011-2015
Lalu Murna terpilih sebagai Kepala Desa Wewangriu menggantikan Wahid Kaim
Tahun 2017
Lalu Murna berakhir masa jabatannya pada Bulan Januari 2017 dan digantikan oleh Nasir Haruni sebagai Kepala Desa Wewangriu sementara sampai waktu yang ditentukan yakni 05 Desember 2017.
Tahun 2017-2023
Dilanjutkan oleh saudara Budiman sebagai Kepala Desa yang terpilih untuk masa jabatan selama 06 (enam) tahun.